Headlines

KNPB PUSAT

PNWP

AKSI DEMO




KNPB & PRD  Bersama Rakyat Memohon Dukungan ACP
KNPB News: Kaimana. 31 April 2016, Bersamaan dengan aksi demo damai yang digelar oleh Komite Nasional Papua Barat (KNPB) pada hari ini di seluruh tanah Papua untuk mendesak pemerintah Indonesia agar membebaskan para tahanan Politik Papua Barat, Meminta Pemerintah MSG menerima ULMWP sebagai anggota penuh dan serta mencari dukungan hak penentuan nasib sendiri bagi bangsa Papua Barat kepada pemerintah negara Africa, Caribbean, dan Pasifik, pada waktu yang sama kelompok Barisan Merah Putih (BMP)  di Kaimana juga melakukan aksi mementang keberadaan KNPB, PRD dan ULMWP. 
Kegiatan itu dilakukan oleh sejumlah besar masa orang Pendatang dibawah Pimpinan kordinator lapangan Saifudin Furu. 
Mereka menggunakan sejumlah motor dan mobil berkeliling kota Kaimana dalam pengawasan aparat Kepolisian Republik Indonesia resor Kaimana. Kegiatan demonstrasi BMP itu berlangsung sekitar pukul 10.00 waktu Papua Barat, dimana  dalam orasi-orasi mereka, masa aksi BMP menyampaikan pernyataan-pernyataan penolakan dan ketidakpercayaan kepada gerakan Komite Nasional Papua Barat dan United Liberation Movement for West Papua (ULMWP).
Mereka juga mengajak rakyat Papua yang ada di Kaimana agar tidak terpengaruh dengan aktifitas politik yang dilakukan oleh KNPB Kaimana dengan alasan KNPB dan ULMWP hanya menggaggu kenyamanan rakyat Indonesia di Kaimana. 
Dalam aksi itu juga mereka sempat membakar gambar bendera Bintang Fajar berbentuk baliho berukuran satu meter.
Barisan Merah Putih Membakar Bendera Bintang Fajar di Kaimana
Menanggapi aksi BMP itu, ketua Komite Nasional Papua Barat wilayah Kaimana, Ruben Furay mengatakan Negara Indonesia sedang merasa gelisa karena perjuangan bangsa Papua Barat menuju penentuan nasib sendiri yakni referendum makin terbuka dan memiliki dukungan Internasional yang begitu kuat sehingga rakyat Papua Barat jangan terprofokasi dengan  aksi yang dilakukan oleh kelompok pro Merah Putih.
“ini bukti bahwa negara sementara gelisah karena perjuangan Papua Merdeka makin terbuka di Internasional, dan dukungan dari berbagai negara terus mengalir sehingga rakyat Papua Barat siap menentukan nasib sendiri melalui sebuah pelaksanaan referendum yang demokratis  tutur Ruben Furay menanggapi kegiatan BMP..

Yefta Jidmau, Wakil Ketua I PRD Kaimana mengatakan, rakyat harus paham bahwa tindakan pembakaran bendera Bintang Fajar di seluruh tanah Papua termasuk di Kaimana hari ini adalah bukti dari kekuatan Politik Bangsa Papua Barat yang tidak dapat lagi dibendung. "Pembakaran Bendera Bintang Fajar adalah bukti bahwa Negara tidak mampu membendung arus gerakan politik Papua Merdeka" jelasnya.

"Peristiwa pembakaran bendera ini juga pernah terjadi di Timor Leste sebelum pelaksanaan Referendum, jadi pembakaran bendera dan Penolakan terhadap gerakan KNPB, PRD dan ULMWP Papua oleh kelompok Merah Putih hari ini adalah bukti perjuangan Papua Merdeka yang maju yang tidak dapat dibendung. Jadi,  Rakyat Papua Barat khususnya yang ada di Kaimana tidak perlu kaget dan terprofokasi" tambahnya Yefta Jitmau.

Oleh : Crew KNPB Kaimana

Komite Nasional Papua Barat wilayah Kaimana menyampaikan beribu terima kasih kepada Perdana Menteri Salomon Hon Manasye Sogavare yang telah mengangkat dan membela isu Papua Barat dalam pertemuan Forum Kepulauan Pasifik (PIF) pada tanggal 7-11 September 2015 di Papua Nugini.
Dukungan Negara dan Rakyat Salomon atas penyelesaian satus Politik Bangsa Papua telah membawa masalah Papua Barat menjadi satu Isu yang dapat di terima dan di akui dalam Forum tertinggi rakyat Pasifik.
"Kami patut menyampaikan terima kasih dan rasa hormat kepada Pemerintah Solomon, karena sikap tegas yang diambil oleh Perdana Menteri telah mengangkat isu pelanggaran Papua Barat untuk diperhatikan secara utuh oleh Rakyat dan Pemimpin Negara-Negara di Pasifik" ungkap Ruben Furay sabtu sore 12 September 2015 di Sekretariat KNPB Kaimana.
"Sikap Pemerintah Solomon atas Nasib bangsa Papua adalah keputusan yang tepat untuk keselamatan bangsa-bangsa yang ada di wilayah Melanesia, Micronesia dan juga Polinesia dari ancaman Pemanasan Global, sebab jika nasib Papua Barat terus diterlantarkan dibawah resim Kolonialisme dan Kapitalisme maka hal itu akan menjadi Bom waktu untuk kehancuran wilayah-wilayah di kawasan Pasifik, karena exploitasi sumber daya alam telah merusak tatanan alam Papua Barat yang merupakan jantung bagi kehidupan Pasifik" tegasnya lagi.
Ketua KNPB Kaimana menegaskan hal itu karena melihat ancaman yang akan melanda bangsa-bangsa di Pasifik khusunya wilayah-wilayah kepulauan dari tiga rumpun besar yang ada di Pasifk yakni Melanesia, Polinesia dan Micronesia.